40 Ton Tempurung Kelapa Exspor ke Jordania dan Mesir

Kamis, 18 Maret 2021 07:39 WITA

 

 

 

NEWSNUSANTARA,MAMUJU – Produksi tempurung kelapa di Provinsi Sulbar siap diekspor ke negara Jordania dan Mesir. Tak tangung-tanggung, sebanyak 40 ton siap diekspor.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Daryono dengan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar  di Rujab Gubernur Sulbar, Selasa (16/3/2021).

“Kita melakukan pertemuan singkat dengan pihak balai pertanian dan rencana kita akan mengexpor sekitar 30 hingga 40 ton tempurung kelapa dengan tujuan dua negara, Mesir dan Jordania,” kata Ali Baal Masdar sepetti dilansir mamujupos.com group siberindo.co, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga  Proses Rekapitulasi di Kota Malang Mendapat Protes

Ia pun menyampaikan apresiasi dan dukungan yang besar kepada Balai Pertanian yang telah melakukan suatu langkah maju dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti tempurung kelapa. Sehingga memiliki nilai jual di luar negeri dan diyakini mampu menggerakkan perekonomian Sulbar.

“Jika ini terwujud, akan  mampu menggerakkan ekonomi di Sulbar dan juga mengerakkan tenaga kerja di daerah utamanya di pabrik briket. Ini dapat menambah penghasilan  untuk masyarakat sekitar kedepan,” katanya.

Baca Juga  Proses Rekonstruksi Pembunuhan Istri Siri di Sukun Malang, Pelaku Peragakan Dengan Dingin

Kepala Karangtina Pertanian Mamuju, Agus Daryono mengemukakan, pertemuan tersebut dalam rangka membahas persiapan ekspor briket (tempurung kelapa) dari Sulawesi Barat ke Negara Jordania dan Mesir.

“Briket atau batok kelapa adalah limbah. Tetapi bisa dimanfaatkan dan bisa menjadi nilai tambah untuk penghangat ruangan dan juga sebagai pembakaran untuk makanan,” ujar Agus Daryono.

Agus juga mengemukakan, sejauh ini briket sudah diexpor. Namun terdapat sedikit kendala akibat dampak pandemi Covid-19 dengan melonjaknya harga sewa kontainer hingga 300 persen.“Jadi biaya kontainer hampir 300 persen dari biasanya. Satu kontainer 40 Vit sebesar Rp30 juta menjadi Rp130 juta. Makanya kami dari karantina selalu mendorong terus bagaimana problem yang ada dapat diselesaikan secara  bersama-sama. Diharapkan ekspor dari briket dapat tercatat di Sulbar sehingga dapat memberikan benefit pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat nantinya,” urai Agus.

Baca Juga  Cegah Peredaran Narkoba, Rutan dan BNK Teken MoU
Bagikan:
Berita Terkait