NEWSNUSANTARA.COM,Malinau, Kalimantan Utara – Banjir deras yang terus menerus melanda hulu sungai di Malinau dalam dua hari terakhir telah membuat situasi darurat di wilayah ini. Pada Sabtu (23/9/2023), lima kecamatan di Kabupaten Malinau mengalami banjir akibat luapan sungai yang tidak terkendali.
Menurut Ketua Reawan Peduli Bencana (RMPB), Anwar, ini merupakan banjir besar yang paling parah yang pernah terjadi di Kabupaten Malinau sejak tahun 2000. Sekitar 85 persen wilayah Malinau saat ini terendam banjir, melibatkan total lima kecamatan yang terdampak. Anwar menjelaskan bahwa banjir ini merupakan hasil dari curah hujan intens yang terjadi di hulu sungai, yang kemudian mengakibatkan meluapnya sungai-sungai di daerah tersebut.
“Ketinggian air bervariasi mulai dari 1.5 meter hingga 2 meter, bahkan di wilayah pedalaman diperkirakan mencapai lebih dari tiga meter, sehingga hanya terlihat atap-atap rumah,” ungkap Anwar.
Sementara itu, Babinsa Desa Malinau Kota memberikan himbauan kepada warga setempat untuk tetap waspada menghadapi situasi ini. Debit air sungai yang semakin tinggi menjadi ancaman serius, dan mereka meminta warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi jika kondisi memungkinkan.
Banjir ini telah mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat di Malinau, termasuk aktivitas pertanian dan transportasi. Pemerintah setempat dan relawan bencana terus bekerja keras untuk memberikan bantuan dan mengatasi dampak dari banjir ini.
Situasi banjir ini masih terus dipantau oleh otoritas setempat, dan peringatan dini tetap dikeluarkan agar warga dapat menjaga keselamatan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan dalam menghadapi ancaman banjir yang berkepanjangan ini.(*)
Reporter:Victor//Editor:Edy