NEWSNUSANTARA.COM – MALANG – Kembali pemerintah kota Malang di Buat ekstra waspada dengan keadaan yang menerpa, yaitu merebaknya wabah yang di akibatkan penularannya dari ternak , PMK (penyakit mulut dan kuku).
Itu di karenakan telah ditemulan tiga sapi yang suspek Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Kota Malang.
Walaupun demikian , dengan adanya Temuan itu ,sama sekali tak berdampak kepada penjualan harga daging sapi di pasaran.itu yerbukti harga daging sapi super masih dibanderol normal dengan harga Rp 130 ribu per Kilogram.
Bahkan dapat di bilang harga tersebut turun Rp 10 ribu, setelah sebelumnya mengalami kenaikan di angka Rp 140 ribu saat lebaran kemarin.
“Harga daging relatif normal daja kisaran Rp 130 ribu. Ini bukan imbas PMK. Ya memang kalau sehabis lebaran biasanya langsung turun,” terang Bayu pedagang daging sapi di Pasar Besar Kota Malang Selasa (17/5/2022).
Adanya wabah PMK ini dapat di katakan sangat tidak begitu berdampak besar pada penjualan daging sapi.Pengaruhnya ada pada , omset penjualan mengalami penurunan. Hal ini kata dia merupakan hal lumrah yang biasa terjadi setelah lebaran.
“Setelah hari raya ketupat harga daging turun dibarengi dengan penjualan daging juga ikut menurun. Biasa saja,” terangnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, M Sailendra mengatakan, penurunan harga daging sapi ini disebabkan karena adanya penurunan konsumen.
Ia menegaskan bahwah hal tersebut bukan dipengaruhi oleh wabah PMK yang saat ini sedang melanda Indonesia.”Kami katakan bahwah Wabah PMK ini tidak berpengaruh pada harga daging sapi di Kota Malang,” ucapnya.(Hmz).