NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Rencana pembangunan Jembatan Kelay III di Kabupaten Berau sudah ada sejak 2012. Proyek ini kembali direncanakan pada 2023, namun hingga kini belum dapat terealisasi.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Benny Sepriady, menyebut kendala utama adalah anggaran yang belum tersedia.
Rencananya, Jembatan Kelay III yang menghubungkan Tanjung Redeb dengan Sambaliung ini baru akan dibangun pada 2026 melalui skema Multi Years Contract (MYC), mengingat panjang bentang jembatan mencapai lebih dari 200 meter.
“Pembangunan ini memerlukan anggaran multi tahun karena durasinya tidak bisa selesai dalam satu tahun,” ujar Benny.

Menyikapi belum terealisasinya pembangunan jembatan Kelay III tersebut disoroti Anggota Komisi III DPRD Berau, M. Ichsan Rapi. Dari pihak legislatif kata dia, sudah sejak lama menantikan pembangunan infrastruktur tersebut. Sebagai akses cadangan selain jembatan Sambaliung.
“Kami mensupport, itu kan perencanaannya sudah sejak lama dilakukan oleh PUPR tapi belum juga terlaksana,” katanya, Kamis (24/4/2025).
Menurut legislator Gerindra itu, pembangunan jembatan Kelay III merupakan infrastruktur yang sangat vital. Karena dapat menjadi akses lain dari wilayah Sambaliung ke Tanjung Redeb. Berkaca dari situasi perbaikan jembatan Sambaliung beberapa tahun silam, keberadaan jembatan penghubung lain memang sangat diperlukan.
“Kondisi yang terjadi pada kala jembatan Sambaliung rusak itu bisa kita lihat sendiri menjadi crowded (sumpek dan tak terurus), masalahnya besar gitu, jadi kenapa kita tidak membangun jembatan baru?,” tegas pria dengan sapaan akrab Daeng Iccang itu.
Apalagi ditangani dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta menjadi aset Kabupaten. Belum lagi, kegiatan pembangunan jalan sekmen yang sudah berjalan meskipun belum rampung menyeluruh.
“Itu bisa jadi temuan kalau kita tidak selesaikan itu, kita sudah buat perencanaannya, fisiknya tapi kenapa tidak diselesaikan,” tandasnya.
(MGN/ADV)