NEWSNUSANTARA,SENDAWAR – Jembatan yang diberi nama Temenggung Singa Yuda, yang didambakan selama 20 tahun oleh warga Damai akhirnya terwujud. Jembatan ini berada di Kampung Damai Kota, Kecamatan Damai, Kutai Barat (Kubar) dibangun oleh PT. Keruing Lestari Jaya (KLJ) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) diresmikan Bupati Kubar FX.Yapan Tumenggung Singa Praja, Rabu (16/12/2020).
Jembatan yang didambakan bertahun-tahun oleh warga Damai ini menghubungkan beberapa kampung di seberang sungai. Adanya jembatan ini memperlancar transportasi masyarakat menuju ibukota kabupaten dan juga perusahaan kelapa sawit PT. KLJ dalam membawa hasil panennya.
“Sekarang ini banyak kita lihat perusahaan membangun jembatan hanya untuk kepentingan perusahaan itu sendiri dan masyarakat mau lewat saja susahnya minta ampun,” bebernya.
Yapan menuturkan, yang membuat pemerintah daerah sangat berterima kasih dengan perusahaan PT. Keruing karena jembatan ini bisa digunakan untuk umum. Apalagi seluruh pembiayaan pembangunan pun disupport sepenuhnya oleh perusahaan dan tidak ada sepeserpun uang pemerintah.
“Ini yang patut kita apresiasi terhadap perusahaan PT. Keruing tersebut,”tandasnya.
Yapan berpesan kepada warga Damai dan sekitarnya agar sama – sama menjaga jembatan ini, jangan sampai jembatan dipergunakan yang tidak baik seperti di coret coret dan sebagainya.
“Apabila ada ketahuan yang mencoret – coret atau merusak jembatan, saya akan kasih sangsi denda adat, sesuai dengan adat yang berlaku disini,”ujarnya seraya menekan tombol tanda diresmikannya jembatan Temenggung Singa Yuda .
Sementara itu Direktur Utama PT Kruing Jaya Lestari, Mulyawan Tjandra menyampaikan, sebelum membangun jembatan dan sebelum membuka kebun sawit sudah diutarakan ke pak bupati akan dibuka kebun plasma untuk masyarakat lima kampung, sama baiknya dengan kebun inti. Hingga saat ini sudah ada 4.600 hektar kebun plasma untuk 5 kampung di Kecamatan Damai ini.
Pembangunan jembatan ini salah satu akses untuk mempermudah masyarakat beraktivitas baik yang menuju ke kebun atau ladang maupun yang mau pergi ke ibukota kabupaten, dan juga perusahaan dalam membawa hasil produksinya seperti Crude Palm Oil (CPO) ke pelabuhan.
“Kita menbangun jembatan ini dengan total biaya sekita Rp. 50 milliar,”kata Mulyawan Tjandra.
Dijelaskan Mulayawan Tjandra, pembangunan jembatan dari rencana awal satu tahun lima bulan, akan tetapi jembatan ini kenyataannya dibangun hanya sebelas bulan hingga diresmikan sekarang ini.
Dijelaskannya, memang pembangunan jembatan ini ada percepatan sedikit dari rencana awal, Karenanya ada tambahan biaya sedikit, dan terkendala banjir sebentar, akan tetapi kontruksi bangunan sudah sesuai dengan standar PUPR Pemda Kubar. Semuanya bahan bangunan ini dari rangka baja, dan kekuatan jembatan ini mampu menahan beban mecapai seratus ton.
“Pekerjaan pembangunan jembatan sudah sesuai spek, berita acara sudah ditandatangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),”tutupnya.
Ia membeberkan, jembatan yang memiliki panjang 205,5 meter dan lebar 7,7 meter serta tinggi 7 meter ini telah memenuhi persyaratan. Yang beberapa waktu lalu juga sudah melalui uji standar teknis bersama konsultan pengerjaan yang melibatkan Dinas PUPR
“Mari kita jaga sama sama jembatan ini,”tutupnya.
.