NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Bupati dan Wakil Bupati Berau, Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau, Gamalis menghadiri Rembuk Stunting se-Kabupaten Berau Tahun 2023 di ruang rapat Sangalaki, Kantor Bupati Berau, Jalan Apt Pranoto, Kecamatan Tanjung Redeb pada Rabu (27/9/23).
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, angka prevalensi stunting di Kabupaten Berau per tahun 2022 adalah sebesar 21,6 persen. Namun angka ini ternyata masih lebih tinggi dari batas toleransi maksimal stunting yang ditetapkan pemerintah pusat, yaitu 14 persen pada tahun 2024.
“Ini adalah fenomena yang tidak semestinya terjadi. Kita ketahui, bahwasanya Kabupaten Berau sangat kaya akan hasil laut dan perkebunan sebagai salah satu sumber gizi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk itu, Pemkab Berau bersama segenap perangkat terkait terus melaksanakan aksi-aksi terpadu pencegahan dan penanggulangan stunting. Bahkan, program percepatan penurunan stunting telah ditetapkan sebagai program prioritas, sebagai wujud implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting untuk Indonesia Emas 2030.
“Kami menargetkan prevalensi stunting akan turun menjadi 17,4 persen pada 2024 mendatang, yang tentunya memerlukan dukungan dan kerja keras berbagai perangkat terkait, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga sampai pada tingkat kecamatan, kelurahan dan kampung,” bebernya.
Secara khusus, Sri juga mendorong segenap jajaran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten dan Lokus Stunting agar senantiasa melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pelaksana di lapangan.
“Saya juga meminta peran dari Puskesmas, Posyandu, dan pranata kesehatan lainnya terus diperkuat untuk bersama-sama berpadu mencegah dan menaggulangi kasus stunting,” tegasnya.
Sri menyebut, hal ini sebagaimana misi Pemkab Berau, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sejahtera, dan berbudi luhur. Yang mana, aspek kesejahteraan ini sangat selaras dengan pemenuhan derajat kesehatan.
“Kita perlu memastikan kualitas kesehatan anak-anak kita sebagai generasi penerus yang kelak memegang tonggak kepemimpinan dan membawa kemajuan bagi daerah ini,” tuturnya.
Dirinya berharap, Rembuk Stunting kali ini menjadi momentum untuk mengevaluasi tentang apa saja yang telah dilakukan sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis dalam rangka percepatan dalam penurunan kasus stunting ke depan sebagaimana target yang telah ditetapkan.
“Marilah bersama-sama kita sukseskan seluruh program-program percepatan peningkatan derajat kesehatan. Kita berikan kontribusi terbaik demi kemajuan dan kesejahteraan Bumi Batiwakkal tercinta,” pungkasnya. (/ADV)
Reporter:Miko//Editor:Edy