NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, melalui Dinas Perikanan kembali menggelar Irau Manutung Jukut dalam perayaan hari jadi Kabupaten Berau ke-71 dan Kota Tanjung Redeb ke 214. Kata Irau Manutung Jukut diambil dari bahas suku Banua, suku asli Berau yang artinya Pesta Bakar Ikan, Senin (16/9/2024).
Acara pesta bakar ikan ini dibuka langsung oleh bupati dan wakil bupati Berau dengan ditandai bunyi sirine yang dibunyikan secara bersama-sama. Acara pembukaan diisi dengan tarian daerah serta edukasi langsung kepada anak-anak untuk gemar makan ikan melalui sebuah lagu.
Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan dan santunan uang tunai dan perlengkapan alat tangkap ikan ramah lingkungan kepada nelayan yang diserahkan secara simbolis oleh bupati Berau. Bantuan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah meningkatkan industri perikanan dan kelautan untuk kesejahterakan nelayan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, Irau Manutung Jukut ini merupakan rangkaian acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Berau. Dalam acara ini masyarakat bebas memilih ikan bakar yang tersedia di masing-masing stand tenda yang ada. Melalui pesta bakar ikan ini, pemerintah bertujuan mengkampanyekan gemar makan ikan untuk mencegah Stunting agar dapat melahirkan generasi emas.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen terkait yang telah sama-sama mengsukseskan acara Manutung Jukut. Semoga dengan program bakar ikan yang dilaksankan setiap tahun akan membantu pemerintah melakukan pencegahan Stunting,” harapnya.
Pelaksanaan Irau Manutung Jukut tahun ini berlangsung sangat meriah dengan jumlah stand peserta yang lebih banyak dari perayaan tahun sebelumnya. pemerintah daerah juga menyiapkan sebanyak 14,2 ton ikan segar berbagai jenis yang dibagikan rata ke setiap stand peserta.
“Irau Manutung Jukut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di Berau. Untuk tahun ini lebih meriah dan kami siapkan sebanyak 14,2 ton ikan segar. Ini merupakan hal yang luar biasa yang memberikan kegembiraan untuk masyarakat menikmati ikan sepuasnya secara gratis,” ujar Sri.
Masyarakat terlihat begitu antusias datang ke Irau Manutung Jukut ini sejak pagi hingga acara selesai. Jutaan masyarakat berbondong-bondong memadati kawasan tepian sungai segah, Jalan Ahmad Yani yang menjadi area berlangsungnya acara. Semua terlihat berbahagia menikmati santapan ikan bakar bersama keluarga dan kerabat. Warga berharap acara pesta makan ikan bakar ini dapat terus dilakukan setiap tahun dengan lebih meriah lagi.
“Tahun ini terasa lebih seru dibanding tahun sebelumnya karena mungkin tenda dan jumlah ikan yang disediakan lebih banyak. Kami sebagai masyarakat berharap pemerintah daerah rutin menggelar acara ini dan setiap tahun terlaksana lebih meriah lagi,” tutur warga Tanjung Redeb, Mendhy.
Dalam puncak pesta hari jadi Berau ini juga tengah berlangsung prosesi acara adat dari dua kesultanan Berau. Di Kesultanan Sambaliung sebelumnya menggelar tradisi, Manguati Banua yang berlangsung di Keraton Sambaliung.
Sementara, di Kesultanan Gunung Tabur menggelar tradisi Baturunan Parau, atau tradisi menurunkan perahu. Perahu panjang yang telah dibacakan doa kemudian diangkat beramai-ramai untuk diturunkan ke sungai Segah.
Kedua acara tradisi dari kedua kesultanan ini merupakan tradisi leluhur dari zaman kejayaan kerajaan di Kabupaten Berau yang hingga kini masih terus dilestarikan oleh masyarakat.
Reporter: Miko Gusti