RDT Akan Difokuskan Sebagai Filterisasi

FILTERISASI : Pelaksanaan RDT akan digunakan sebagai filterirasi penyebaran covid-19 di Kabupaten Berau yang difokuskan di pintu masuk dan keluar, seperti dermaga.

NEWSNUSANTARA,TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Muharram menegaskan bahwa rapid diagnostic test (RDT) akan difokuskan untuk filterisasi terjadinya penyebaran covid-19 di Bumi Batiwakkal. RDT ini akan dijadikan sebagai syarat utama di jalur keluar dan masuk baik lewat darat maupun udara.

Hal tersebut ditegaskan Muharram saat memimpin apel pagi gabungan awal bulan. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan bahwa wacana untuk memberlakukan RDT masal di lingkungan pegawai tidak akan berpengaruh banyak dalam penanganan covid-19. Justru bakal menimbulkan kericuhan baru dan kekhawatiran. “Karena belum tentu RDT yang positif itu kena. Jadi bakal terjadi kegaduhan nantinya. Lebih baik kita fokuskan saja ke daerah perbatasan yang menjadi jalur keluar masuknya orang ke Berau,” ujarnya.

Untuk jalur darat, dikatakan Muharram bahwa para penumpang harus mengantongi surat pemeriksaan kesehatan sebelumnya. Dan para petugas harus mengecek surat tersebut sebelum keluar dari Berau. Begitu juga dengan sebaliknya, kepada para penumpang yang mau masuk ke Berau harus memiliki hasil RDT sebelumnya. “Kita gunakan sebagai filter sehingga pembawa virus tidak sampai masuk ataupun keluar dari sini. Kemudian untuk yang didalam Berau agar tetap menjaga diri, karena kita tidak tahu virus ini ada dimana dan siapa yang membawa,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan rencana melakukan rapid test massal di Bumi Batiwakkal masih dalam tahap pembahasan. Saat ini, pihaknya masih mempelajari pengadaan alat RDT massal, karena Berau belum memiliki alasan tepat untuk pengadaan RDT massal.

“Sebetulnya Berau tidak punya alasan tepat untuk RDT massal. Kecuali untuk mencari data. Untuk mencari apakah ada OTG (orang tanpa gejala) di luar sana. Karena daerah tempat lain, RDT massal itu karena ada penambahan kasus dan pasien meninggal,” jelas Iswahyudi.

Disampaikannya, pengadaan RDT massal ini untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kasus Covid-19 di Berau. Apakah mengalami penurunan, atau justru sebaliknya. Namun yang masih menjadi masalah, setelah dilakukan RDT massal, langkah apa yang akan dilakukan. Sebab jika RDT massal dilaksanakan, maka harus siap terhadap risiko yang ditimbulkan. Misal, saat RDT massal ada yang reaktif, maka harus menyiapkan tempat karantina. (hms5)