NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Bupati Berau Sri Juniarsih, didampingi Wakil Bupati Berau Gamalis, menghadiri Gerakan Nasional Aksi Bergizi Kabupaten Berau Tahun 2023 di Lapangan Pemuda, Kecamatan Tanjung Redeb, Jumat (8/9/23).
Gerakan ini, merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran siswa-siswi dalam membiasakan konsumsi tablet tambah darah, untuk menghindari penyakit anemia.
Selain itu, juga diiringi mengkonsumsi gizi seimbang, dan aktifitas fisik bagi anak sekolah. Kegiatan ini, dihadiri oleh ratusan siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kabupaten Berau.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menjelaskan, anemia dapat dialami oleh semua kelompok usia. Anemia pada remaja putri, dapat berdampak jangka panjang. Yaitu, ketika menjadi ibu hamil, yang mana akan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin atau yang biasa disebut dengan stunting.
Serta, memiliki potensi terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan. Hingga risiko tinggi kasus kematian ibu dan anak. Program dijelaskannya, program itu diatur pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021, yang menyebutkan target persentase remaja putri yang mendapatkan TTD tahun 2024, adalah sebanyak 58 persen
“Untuk itu, kita melaksanakan suatu intervensi spesifik berupa program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri yang dimulai sejak tahun 2014 sebagai upaya pencegahan stunting dan penyakit lainnya,” ungkapnya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, kegiatan tersebut, guna mengedukasi anak dan remaja di sekolah. Agar memiliki pengetahuan dan kesadaran terkait pentingnya menjaga kesehatan. Khususnya pencegahan terjadinya kasus stunting baru.
“Karena pencegahan stunting ini, merupakan tanggungjawab kita semua untuk melakukan antisipasi sejak dini,” ungkap Sri.
lebih lanjut kata Sri, program aksi bergizi dilaksanakan melalui tiga intervensi utama. Yaitu sarapan dan minum tablet tambah darah bersama,
di sekolah/madrasah setiap minggu, edukasi gizi yang bersifat multi-sektor, dan komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.
“Memang harus berkHarus rutin dilaksanakan, sosialisasi dan edukasi harus kita gencarkan,” tuturnya.
Sri menginginkan, kegiatan ini dapat terus terlaksana secara berkelanjutan, sebagaimana arahan dari pemerintah pusat. Sehingga kedepan, remaja di Kabupaten Berau, dapat terbebas dari stunting.
Dirinya mendorong kepada semua pihak, untuk menyukseskan Gerakan Nasional Aksi Bergizi. Tidak hanya mendorong jajaran Dinas Kesehatan dan OPD terkait lainnya. Tapi juga segenap pihak ketiga yang beroperasi di Kabupaten Berau.
“Sasarannya, dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada sekolah dan kepada ibu yang baru mengandung atau program melahirkan,” tegasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Sri juga mendorong kepada segenap pihak terkait untuk turut menyukseskan Gerakan Minum TTD bagi Remaja Putri dalam rangka melindungi remaja putri di Berau dari segala penyakit yang dapat dicegah dan diamati melalui antisipasi anemia.
“Menurut saya, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati,” ucapnya.
Sri berharap, semua pihak dapat menguatkan kolaborasi dan kerjasama dalam mengajak masyarakat, para orang tua dan guru untuk memberikan TTD kepada remaja putri usia 12-18 tahun.
“Sasarannya, program ini dapat dilakukan di kampung-kampung, agar peningkatan derajat kesehatan dapat terwujud secara adil dan merata,” pungkasnya. (/ADV)