NEWSNUSANTARA.COM,Subang– Di kaki Gunung Tangkuban Perahu yang dikelilingi hamparan kebun teh, berdiri sebuah kisah inspiratif tentang Sekolah Sepak Bola (SSB) Naraga. Berawal dari lapangan desa sederhana di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, anak-anak setempat kini meraih prestasi gemilang, menyalakan harapan bagi masa depan sepakbola Indonesia.18 Januari 2025 .
Didirikan pada 2021 di bawah naungan Yayasan Naraga Muda Ciater, SSB Naraga adalah buah semangat gotong royong warga desa. “Awalnya, kami hanya mengandalkan iuran seadanya dari orang tua,” ungkap Didin Wahyudin, pelatih utama SSB Naraga. Iuran ini, meskipun kecil dan tidak selalu konsisten, menjadi fondasi bagi anak-anak desa untuk mendapatkan tempat bermain yang aman dan pembelajaran disiplin.
Antusiasme warga terhadap SSB Naraga begitu tinggi. Anak-anak dari berbagai kampung berdatangan hingga jumlah anggota mencapai 160 anak. Namun, keterbatasan fasilitas kerap menjadi tantangan. “Kami kekurangan bola, lapangan sering terendam saat hujan, dan seragam pun seadanya,” ujar Didin.

Segala keterbatasan ini mulai berubah sejak PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) memberikan dukungan melalui program CSR-nya. Bantuan berupa bola, peralatan latihan, seragam, dan perbaikan lapangan menjadi angin segar bagi perkembangan SSB Naraga. “Lapangan kami kini memiliki tribun kecil untuk penonton, sehingga para orang tua bisa mendukung anak-anak mereka dengan nyaman,” kata Didin.
Dukungan TMMS bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga mencakup pembentukan karakter anak-anak. “Kami percaya bahwa keberlanjutan tidak hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang manusia dan komunitas. Mendukung SSB Naraga adalah investasi kami untuk generasi mendatang,” ujar Herryan Syahputra, CEO TMMS.
Kerja keras anak-anak SSB Naraga membuahkan hasil luar biasa. Mereka menjuarai Piala Soeratin untuk kelompok usia 13 dan 15 tahun di tingkat Kabupaten Subang pada 2023 dan 2024. Selain itu, mereka menjadi juara Piala Gubernur Jawa Barat U12 pada 2023 dan meraih posisi runner-up dalam Top Soccer Championship U17 di Jakarta pada 2024.
“Ini pencapaian besar bagi kami yang baru berdiri beberapa tahun,” ujar Didin. Kendati begitu, jalan menuju kemenangan tidaklah mudah. “Kami sering berlatih di lokasi yang berpindah-pindah karena kondisi lapangan, tapi anak-anak tetap semangat,” tambahnya.
Lebih dari sekadar melahirkan pemain berbakat, SSB Naraga menjadi wadah pembentukan karakter. Anak-anak diajarkan disiplin, kerja sama, dan semangat juang. Program ini juga bertujuan menjauhkan mereka dari pengaruh negatif.
“Dengan kurikulum yang kami terapkan, anak-anak tidak hanya belajar bermain bola, tetapi juga membangun sikap dan nilai positif,” jelas Anjas Jasmani, perwakilan TMMS.

Kisah SSB Naraga adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk bermimpi besar. Dengan dukungan masyarakat dan TMMS, mereka terus melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. “Dari Ciater, kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan, segalanya menjadi mungkin,” pungkas Didin.
Di bawah langit Ciater yang asri, anak-anak SSB Naraga terus berlatih, membawa harmoni harapan dari kaki Gunung Tangkuban Perahu untuk masa depan sepak bola Indonesia.(Rillis).
